Perasaan, Harapan, Kekhawatiranku Saat Diterima di SMP Labschool Kebayoran

         Perasaanku
    Perasaanku saat diterima di SMP Labschool Kebayoran sangaaatttt senang. Ketika hari pengumuman tes Labschool dan aku melihat ada tulisan "bahwa ananda dinyatakan lulus tes seleksi SMP Labschool Kebayoran" Aku teriak-teriak dan lari-lari dirumah. Rasanya seperti mimpi. Di hari itu aku berasa senang sekali. Dengan kerja keras ku, usaha ku, dukungan dari orang tua, keluarga, guru, dan teman akhirnya aku bisa diterima di SMP impianku, terimakasih semuanya 😊. Aku sangat berterimakasih kepada guru yang mengajarku saat SD. Guruku sudah membantuku agar aku bisa lulus dari SD dan melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Guruku sudah mengisi pikiranku dengan ilmu yang tiada tara. Aku mengikuti les di VISI agar bisa menjawab dan mengerjakan tes Labschool dengan sungguh-sungguh. Dan aku juga berterimakasih kepada VISI karena VISI sudah membantuku agar bisa mengerjakan tes Labschool. Aku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah mendengar dan mengabulkan doaku agar aku bisa diterima di SMP Labschool Kebayoran.

          Harapanku
    Harapanku selama belajar di SMP Labschool Kebayoran adalah bisa menjadi siswi yang berprestasi membawa nama SMP Labschool Kebayoran, menjadi anggota OSIS/MPK, memiliki kepribadian yang lebih baik, memiliki pengalaman baru, mempunyai banyak teman, mendapat Labstar dan golden star, membanggakan orang tua, dan masih banyak lagi harapanku yang ingin aku wujudkan. Semoga seluruh harapanku bisa tercapai.

        Kekhawatiranku
    Kekhawatiranku adalah susah untuk beradaptasi di lingkungan baru, susah untuk memiliki teman baru, tidak bisa mendapat nilai bagus, tidak bisa mendapat labstar. Sejauh ini selama PJJ aku sudah mempunyai teman sekelas maupun di luar kelas. Aku juga mengenal beberapa kakak kelas. Satu hal yang aku kurang suka atau belum beradaptasi selama PJJ ini adalah aku tidak suka belajar seangkatan. Aku tidak suka karena terlalu berisik, ada yang tidak di mute suaranya, saat bertanya tidak menggunakan fitur raise hand, ada yang memotong pembicaraan guru. Tapi aku tau itu adalah yang terbaik untuk guru dan kita semua dengan metode PJJ seangkatan. Karena Kalau kita belajar seangkatan ini, mata guru-guru kita tidak akan rusak atau capek karena guru kita langsung mengajar satu angkatan. Kalau kita belajarnya per kelas, mata guru kita akan rusak atau capek karena terlalu lama melihat layar laptop. Aku juga tau kalau guru kita capek dan tidak bisa memperhatikan muridnya satu-satu, tapi lebih baik jika seperti ini daripada mata guru kita terlalu lama melihat layar.

        Kesimpulannya adalah aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian keluarga Labsky dan bisa belajar bersama. Aku juga jadi bisa mengenal teman baru, guru baru, dan kaka kelas baru. Walau Covid-19 ini menghalangi kami untuk bertemu secara tatap muka dan melakukan kegiatan-kegiatan Labsky dan kerja kelompok, dan ekskul, tapi aku bersyukur sudah bisa belajar bersama secara virtual 😄.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Diriku Sejak Kecil Sampai Sekarang, Anak SMP

SURAT PRIBADI untuk GURU SD